Valve Akan Rilis DOTA 2 untuk Tablet?
Sempat memicu kontroversi di awal pengumumannya, Valve perlahan namun pasti, mulai membuktikan bahwa keputusannya untuk menggandeng IceFrog dan menciptakan DOTA 2 memang terhitung tepat. Mempertahankan mekanisme F2P-nya, DOTA 2 tidak hanya menciptakan desain karakter yang baru, tetapi juga beragam item dan fitur-fitur khusus yang belum pernah ditawarkan oleh seri sebelumnya. Sempat menyelenggarakan turnamnen jutaan dollar untuk memperkenalkannya, DOTA 2 tampaknya akan tumbuh menjadi pondasi Valve di masa depan. Ambisi untuk game MOBA yang satu ini memang tidak pernah berhenti.
DOTA 2 saat ini memang masih berada dalam masa BETA dan belum dirilis secara komersial untuk para pengguna Steam, namun Valve sendiri sudah mulai membagikan invitation dalam jumlah yang masif. Mengambil keuntungan dari penjualan item-item “kosmetik”, Valve tampaknya punya segudang rencana untuk menjadikan DOTA 2 lebih mudah untuk diakses untuk pasar yang luas. Salah satu yang terbaru? Meluncur dari mulut sang bos besar – Gabe Newell. Newell mengakui bahwa Valve pernah berencana dan berusaha untuk menghadirkan DOTA 2 untuk pasar tablet, namun sayangnya, tidak berhasil karena keterbatasan tertentu. Namun dengan kemunculan spesifikasi tablet yang kian cepat, Valve optimis bahwa mereka akan mendapatkan performa yang mereka butuhkan untuk proses adaptasi ini. Namun untuk sementara ini, mereka masih menunggu.
Dengan sebagian besar perangkat tablet yang masih menggunakan layar sentuh sebagai metode navigasi utama, memang sulit untuk membayangkan bahwa DOTA 2 dapat dimainkan dengan nyaman di tablet. Namun jika mengingat sepak terjang dan keterbukaan Valve terhadap inovasi, tidak akan mengejutkan jika suatu saat mereka akan merilis produk tablet mereka sendiri untuk memastikan game MOBA ini dapat dimainkan secara mobile. Namun sembari menunggu Valve mendapatkan format yang lebih pasti untuk rencana ini, tugas kita sebagai seorang gamer hanyalah bisa menunggu dan berharap. It would be a RAMPAGE if they can do it!
Source: Kotaku